Diantara tanda-tanda hari kiamat adalah munculnya Dajjal, yaitu sosok
manusia dari turunan Adam yang akan menjadi fitnah bagi manusia.karena
besarnya fitnah Dajjal dan sangat berbahayanya bagi manusia,maka
Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjelaskan sifat-sifatnya secara rinci
dalam berbagai hadits.
Hadits-Hadits tentang Dajjal sangat banyak dan shahih,bahkan para
Ulama menganggapnya mutawatir. Tidak ada seorangpun dari kalangan
ahlussunnah yang menentang berita munculnya Dajjal tersebut, kecuali
–seperti biasanya kelompok yang lebih menuhankan akalnya—Mu’tazilah dan
Rasionalis. Mereka menganggap bahwa Dajjal hanyalah ungkapan tentang
sifat, Bukan satu sosok makhluk yang disebut dengan Dajjal. Maka
–menurut mereka—setiap orang yang memandang segala masalah hanya dengan
sebelah mata yaitu hanya dengan barometer dunia, maka dia adalah Dajjal.
Tentunya anggapan mereka ini adalah anggapan batil yang terbantah
dengan hadits-hadits yang shahih. Kami kira cukup kami nukilkan
hadits-hadits tersebut yang menjelaskan sifat-sifat Dajjal. Niscaya akan
menjadi jelas apakah Dajjal itu sebuah ungkapan,sifat atau memang
sesosok makhluk dari jenis manusia yang akan muncul di akhir Zaman.
Ciri-ciri Dajjal
Dajjal Buta sebelah Matanya
Diriwayatkan dari Ibnu Umar رضي الله عنهما bahwasannya Rasulullah صلى
الله عليه وسلم menyebutkan Dajjal ditengah-tengah manusia seraya
berkata:
إن الله لايخفى عليكم إن الله ليس بأعور ألا وإن المسيح الدجال أعور العين كأن عينه عنبة طافية
Sesungguhnya Allah ta’ala tidak Buta.Ketauhilah bahwa al-Masih ad Dajjal buta sebelah kanannya.seakan-akan sebuah anggur yang busuk. (HR. Bukhari)
Dajjal adalah Pemuda Keriting
Dari an-Nawwas bin sam’anرضي الله عنه berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika mensifati Dajjal :
إنه شاب قطط عينه طافية كأني أشبهه بعبد العزى بنقطن
dia adalah seorang pemuda keriting,matanya rusak,seperti aku melihat mirip dengan abdul ‘Uzza ibnul Qathn. (HR.Muslim)
Dajjal adalah laki-laki pendek
Diriwayatkan daru Ubadah bin Shamit رضي الله عنه, berkata Rasullah صلى الله عليه وسلم :
إن مسيح الدجال رجل قصير جعد أعور مطموس العين ليس بنا تئة ولا حجرا فإن ألبس عليكم فاع لموا أن ربكم ليس بأع ور
Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, afja’ (pengkor), keriting,buta matanyasebelah tidak timbul tidak pula berlubang. Kalau ia membuat kalian ragu-ragu ketauhilah Rabb kalian tidak buta.(HR. Daud; dan dishahihkan oleh al-Bani dalam shahi al-Jami’u ash-Shagir,Hadits no.2455)
Afja’ dalam hadits diatas adalah seorang yang kalau berjalan
meregangkan antara dua kakinya seperti seorang yang selesai di khitan.
Dan ini adalah salah aib dajjal juga,demikian dikatakan dalam Aunul
Ma’bud Syarh Abu Dawud, Hal.298)
Dajjal Lebar lehernya dan Bongkok
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه,bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
وأما مسيح الصلالة فإنه أعور العين أجلى الجبهة عريض النحر فيه دفأ كأنه قطن بن عبد العزى
Adapun penebar kesesatan (Dajjal),maka dia buta matanya sebelah,lebar jidatnya,luas lehernya dan agak bungkuk mirip dengan Qathn Ibnu Abdil Uzza. (HR.Ahmad dalam Musnad-nya ; Berkata Ahmad Syakir : “isnadnya shahih” dan dihasankan oleh Ibnu Katsir)
Memiliki “Syurga” dan “Neraka”
Dari Huzaifah رضي الله عنه bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
الدجال أعور العين اليسري جفال الشعر معه جنة و جنته نار
Dajjal matanya buta sebelah,cacat mata kirinya, tebal rambutnya,dia memilki syurga dan neraka”. Syurganya adalah neraka Allah, dan nerakanya adalah surga ALLah.(HR.Muslim)
Diantara Kedua mata Dajjal tertulis KAFIR
Dari Annas رضي الله عنه, berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
…ألا إنه أعور وإن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتب كافر فيه
…Ketahuilah sesungguhnya dia (Dajjal) buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta.Dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis KAFIR. (HR.Bukhari)
Dalam riwayat lain disebutkan :
ثم تهجاها (ك ف ر) يقروه كل مسلم
…Kemudian mengejanya (Kaf , Fa , Ra) semua Muslim dapat membacanya. (HR.Muslim dalam shahihnya kitab Fitan (18/59-SyarhImam Nawawi)
Dalam riwayat lain dari Hudzaifah رضي الله عنه dikatakan :
يقرؤه كل مؤمن كاتب وغير كتب
…Setiap Mukmin dapat membacanya, apakah dia bisa tulis atau pun buta huruf. (HR.Muslim)
Para Nabi telah memperingatkan dari Fitnah Dajjal
Dari Annas رضي الله عنه, berkata Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
ما عث نبي إلا أنذر أته الأعور الكذاب ألا إنهأعور و إن ربكم ليس بأعور وإن بين عينيه مكتوب كلفر فيه
Tidaklah diutus seorang nabi pun, kecuali memperingatkan umatnya dari bahaya si buta,sang pendusta.ketauhilah sesungguhnya dia buta sebelah sedangkan Rabb kalian tidak buta.Dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis KAFIR.Dajjal besar badnnya. (HR.Bukhari)
Dari Imran bin Husain Radiyallahu anhu, beliau mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda :
ما بين خلق آدم إلي فيام السا عة خلق أكبر من الد جال
“tidak ada saru makhluk pun sejak Adam sampai hari kiamat yang lebih besar dari Dajjal. (HR. MUslim)
Dajjal tidak memiliki keturunan
Dari abu sa’id al khudry رضي الله عنه, ia ditanya;
ألست سمعت رسوالله صلي الله عليه وسلم يقول إنه لا يو لد له قل قلت بلى
Bukankah engkau telah mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata ; Sesungguhnya dia (dajjal) tidak mempunyai keturunan.” (Abu Sa’id) menjwab : “ya”. (HR. Muslim)
Tempat Munculnya Dajjal
Diriwayatkan dari Abu Bakar Ash Siddiq رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyampaikan kepada kami :
الدجال يخرج من أرض بالمشرق يقال له خوراسان
Dajjal akan keluar dari bumi belahan timur yang disebut khurasan. (HR.Tirmidzi;dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih Jami’ ash Shaghir (3/150)
Diriwayatkan dari Annas bin Malik رضي الله عنه ia berkata : Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda
يجرج الدجال من يهودية أصبها ن معه سبعون ألفا اليهود
Dajjal akan keluar dari daerah Yahudi Asbahandan bersamanya tujuh pulh ribu orang dari kalangan Yahudi (HR. Ahmad)
Berkata Ibnu Hajar Asqalani : “Adapun tentang dari mana munculnya Dajjal maka ini sangat jelas yaitu dari arah Masryg.” (Fathu Bary (13/91)
Berkata Ibnu Katsir : “awal munculnya Dajjal dari Ashbahan, dari
desa yang disebut dengan desa Yahudi (al Yahudi-yah).”
(an-Nihayah/al-Fitan wal malahin (1/128)
Dajjal tidak dapat masuk Makkah Madinah
Allah SWT telah mengharamkan Dajjal masuk Mekah dan Madinah. Sesunggunya dia menjelajahi segala negeri kecuali keduanya.
Dirwayatkan dari Fatimah binti Qais Radhiyallahu anha, bahwa
Rasulullah صلى الله عليه وسلم menceritakan tentang kisah Tamim ad-Daari
tersebut dan pengalamannya ditengah lautan ketika bertemu dengan sesosok
makhluk yang terbelenggu. Rasulullah صلى الله عليه وسلم membenarkan
kisah Tami ad-Daari tersebut adalah Dajjal yang akan keluar di akhir
Zaman. Maka para Ulama menerima riwayat tersebut dari pembenaran
Rasulullah صلى الله عليه وسلم .
Didalam kisah tersebut disebutkan bahwa Dajjal berkata : “…maka
aku akan keluar dan mengelilingi dunia. Tidak ada satupun Daerah kecuali
aku masuki dalam waktu 40 malam, kecuali Makkah dan Thayibah kerana
keduanya diharamkan atasku. Setiap aku akan memasuki salah satunya, maka
akau di halangi oleh malaikat-malaikat yang ditangan-tangan mereka
tergenggam pedang-pedang yang terhunus menghalauku dari keduanya…” maka
Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengatakansambil menunjuk dengan tingkat
ke tanah:
هذه طيبة هذه طيبة هذهطيبة يغني المدينة ألا هل كنت حدثتكم ذلك؟ فقال الناس نعم فإنه أعجبني حديث تميم أنه وافق الذي كنت أحدثكم عنه وعن المدينة ومكة ألا إنه في بحر الشامأو بحر اليمن لابل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق
“inilah yang di maksud Thoyibah, inilah yang dimaksud yakni al Madinah. Bukankah aku pernah mengatakannya kepada kalian?” maka manusia menjawab : Ya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata: “Sungguh sangat mengagumkan aku berita dari Tamim ad-Daari ini,sesungguhnya ia cocok dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Ketauhilah sesungguhnya dia (Dajjal) ada di laut Syam atau dilaut Yaman.Tidak, Bahkan di arah Masryq,bahkan diarah Masryq sambil mengisyaratkan dengan tangannya kearah Masryq.(HR. Muslim dalam Shahih Muslim/Kitabul Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah bab qishatul jassaasah,juz 18/83 dengan syarh Nawawi). (Hadits lengkapnya Insya Allah akan kami muat pada edisi mendatang)
Para Pengikut Dajjal
Diriwayatkan dari Annas bin Malik رضي الله عنه : SesungguhnyaRasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
أن رسوالله صلى الله عليه وسلم قل يتبع الدجال من يهود أصبهان سبعون ألقا عليهم الطيالسة
“akan mengikuti Dajjal orang-orang dari kalangan Yahudi Ashbahan 70 ribu orang yang dipimpin oleh thayalisah. (HR.Muslim)
Dalam riwayat lain Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
ينزل الدجال في هذه السخة بمرقناة فيكن أكثر من يخرج إليه النساء حتى إن الرجل ليرجع إلى حميمه وإلى أمه وابنته وأخته وعمته فيو ثقها ربا طا مخافة أن تخر ج إليه
Dajjal akan turun dari daerah dataran ber-garam yang bernama Marriqanah. Maka yang banyak mengikutinya adalah para wanita,sampai seorang laki-laki pulang kerumahnya menemui istirnya,ibu dan anak perempuan serta saudara perempuan dan bibinya kemudian mereka ikat karena khawatir kalau-kalau keluar menemui Dajjal dan mengikutinya. (HR. Ahmad(7/190) dan dishahihkan oleh Ahmad syakir).
Berlindung dari fitnah Dajjal
Oleh kerana itu rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajarkan kepada kita
untuk berlindung kepada Allah dari bahaya fitnah Dajjal khususnya di
akhir solat setelah tasyahud sebagai berikut:
اللهمإني أعو ذبك من عذاب جحنم ومن عذاب القبر ومن فتنة المحيا والممات ومن فتنة المسيح الدجال
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-MU dari azab neraka Jahannam,dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnah al masih ad-Dajjal. (HR.Muslim)
Peringatan !!!
Syaikh al Albani rahimahullah berkata : “ketahuilah bahwa
hadits-hadits tentang Dajjal dan turunnya Isa ‘alaihi Salam adalah
mutawatir dan kita wajib mengimaninya. Jangan tertipu dengan orang yang
menganggap bahawa hadits-hadits tersebut adalah ahad (tidak mutawatir).
Kerana mereka adalah orang-orang bodoh tentang ilmu hadits. Tidak ada
dari mereka yang telah menelusuri semua jalan-jalan hadits ini. Kalau
saja mereka mahu menelusurinya, nescaya mereka pun akan mengatakan bahwa
hadits ini mutawatir sebagaimana ucapan para imam ahlul hadits. Seperti
al-Hafidh ibnu Hajar as Qalani dan lain-lainnya.
Sungguh sangat disayangkan adanya orang-orang yang lancang berbicara
tentang masalah ini dalam keadaan tidak memiliki spesialisasi dalam
bidangnya,apalgi perkara ini perkara agama bahkan perkara aqidah. (lihat
Takhrij Syarh Aqidatu ath-Thahawiyah,oleh Syaikh al-Albani,hal 501)
0 comments:
Post a Comment